PENGERTIAN DSS (Decision Support System)
DSS merupakan
bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis
pengetahuan (manajemen pengetahuan). Sistem informasi sangat penting untuk mendukung
proses pengambilan keputusan . Dimana system informasi mempunyai tujuan untuk
mendukung sebuah aplikasi Decision Support System (DSS) yang telah dikembangkan
pada tahun 1970. Keefektifan dalam mengembangkan DSS diperlukan suatu pemahaman
tentang bagaimana system informasi ini dapat digunakan dalam proses pengambilan
keputusan, sehingga DSS ini dapat membantu seorang manajer dalam meningkatkan
kinerjanya dalam mengambil suatu keputusan.
Hal yang perlu
ditekankan di sini adalah bahwa keberadaan DSS bukan untuk menggantikan
tugas-tugas manajer, tetapi untuk menjadi sarana penunjang (tools) bagi mereka.
DSS sebenarnya merupakan implementasi teori-teori pengambilan keputusan yang
telah diperkenalkan oleh ilmu-ilmu seperti operation research dan management
science. Hanya bedanya adalah bahwa jika dahulu untuk mencari penyelesaian
masalah yang dihadapi harus dilakukan perhitungan iterasi secara manual
(biasanya untuk mencari nilai minimum, maksimum, atau optimum), saat ini
komputer PC telah menawarkan kemampuannya untuk menyelesaikan persoalan yang
sama dalam waktu relatif singkat. Dalam kedua bidang ilmu di atas, dikenal
istilah decision modeling, decision theory, dan decision analysis - yang pada
hakekatnya adalah merepresentasikan permasalaha dan manaje-men yang dihadapi
setiap hari ke dalam bentuk kuantitatif (misalnya dalam bentuk model
matematika). Contoh-contoh klasik dari persoalan dalam bidang ini adalah linear
programming, game's theory, transportation problem, inventory system, decision
tree, dan lain sebagainya. Dari sekian banyak problem klasik yang kerap
dijumpai dalam aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari, sebagian dapat dengan
mudah disimulasikan dan diselesaikan dengan menggunakan formula atau
rumus-rumus sederhana. Tetapi banyak pula masalahan yang ada sangat rumit
sehingga membutuhkan kecanggihan komputer. Decision Support System ( DSS )
merupakan progresi alamiah dari system pelaporan informasi dan system
pemrosesan transaksi. DSS bersifat interaktif, system informasi yang berbasis
komputer yang menggunakan model keputusan dan secara khusus menggunakan
database untuk membantu proses pengambilan keputusan bagi manajer dan pengguna
akhir Informasi dihasilkan dalam bentuk laporan periodik dan khusus dan output
dari model matematika dan sistem pakar.
Sprague dan Carlson mendefinisikan
DSS dengan cukup baik, sebagai sistem yang memiliki lima karakteristik utama
(Sprague et.al., 1993):
1) Sistem yang berbasis komputer;
2) Dipergunakan untuk membantu para
pengambil keputusan;3) Untuk memecahkan masalah-masalah rumit yang
"mustahil" dilakukan dengan kalkulasi manual;
4) Melalui cara simulasi yang
interaktif;
5) Dimana data dan model analisis
sebagai komponen utama.Karakteristik 4 dan 5 merupakan fasilitas baru yang
ditawarkan oleh DSS belakangan ini sesuai dengean perkembangan terakhir
kemajuan perangkat komputer.
Prinsip Dasar DSS
1. Struktur MasalahSulit utk menemukan masalah yg sepenuhnya terstruktur atau tak terstruktur - area kelabu Simon. Ini berarti DSS diarahkan pada area tempat sebagai besar masalah berada.
2. Dukungan KeputusanDSS tidak dimaksudkan untuk menggantikan manajer. Komputer dapat diterapkan pada bagian masalah yg terstruktur, tetapi manajer bertanggung ajwab atas bagian yang tidak terstruktur.
3. Efektivitas Keputusanwaktu manajer berharga dan tidak boleh terbuang, tetapi manfaat utama menggunakan DSS adalah keputusan yg baik
TAHAPAN-TAHAPAN
Tahapan SPK :
Definisi masalah
Pengumpulan data / elemen informasi yang relevan
pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik maupun tulisan
menentukan alternatif - alternatif solusi ( bisa dalam persentase )
Selain itu tahap-tahap dalan mengambil suatu keputusan telah dijelaskan dalam buku Herbert A. Simon, dimana tahapan tersebut terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Kegiatan Intelijen.Mengamati lingkungan mencari kondisi-kondisi yang perlu diperbaiki
2. Kegiatan Merancang.Menemukan, mengembangkan dan mengalihkan berbagai alternatif tindakan yang mungkin
3. Kegiatan Memilih dan Menelaah.Menilai pilihan-pilihan yang sesuai
TUJUAN DSSTujuan dari DSS adalah sebagai berikut:
1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi struktur.
2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya.
3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer daripada efisiensinya.
Perintis DSS yang lain, Peter G.W. Keen, bekerja sama dengan Scott Morton mendefinisikan 3 (tiga) tujuan yang harus dicapai DSS. Mereka percaya bahwa DSS harus :1. Membantu manajer membuat keputusan untuk memecahkan masalah semi terstruktur2. Mendukung penilaian manajer bukan mencoba menggantikannya3. Meningkatkan efektifitas pengambilan keputusan manajer.
KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN
Manajer yang menggunakan model
matematis dapat memperoleh keuntungansebagai berikut :
1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
3. Model memberikan daya peramalan
4. Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
7. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
8. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
9. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
11. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
1. Proses pemodelan menjadi pengalaman belajar
2. Kecepatan simulasi memberikan kemampuan bagi kita untuk mengevaluasi dampak keputusan dalam jangka waktu yang singkat.
3. Model memberikan daya peramalan
4. Model membutuhkan biyaya yang lebih murah daripada metode trial-and-error.
5. Dapat menyelesaikan problem yang kompleks.
6. Sistem dapat berinteraksi dengan pemakainya.
7. Lebih cepat dengan hasil yang lebih baik (terutama dibandingkan dengan pengambilan keputusan secara intuisi).
8. Menghasilkan acuan data untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh manajer yang kurang berpengalaman.
9. Untuk masalah yang berulang, DSS dapat memberi keputusan yang lebih efektif.
10. Fasilitas untuk mengambil data dapat memberikan kesempatan bagi beberapa manajer untuk berkomunikasi dengan lebih baik.
11. Meningkatkan produktivitas dan kontrol dari manajer.
Sedangkan kerugian model adalah
sebagai berikut:
1. Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapatmenangkap semua pengaruh pada entity.
2. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi
1. Sulitnnya pemodelan system bisnis dan akan menghasilkan model yang tidak dapatmenangkap semua pengaruh pada entity.
2. Dibutuhkan keterampilan matematika yang tinggi untuk menggembangkan model yang lebih kompleks secara pribadi
Beberapa hal yang dilakukan oleh seorang manajer adalah sebagai berikut:
1. Fungsi ManajemenFungsi manajemen dari seorang manajer ini meliputi:
1. Planning.
2. Organizing.
3. Staffing.
4. Directing.
5. Controlling.
2. Peran ManajemenPeran manajerial ini maliputi beberapa aktifitas, diantaranya:
1. Interpersonal.
2. Informational.
3. Decisional.
3. Tingkatan ManajemenTingkatan manajemen ini meliputi: (Dapat dilihat pada gambar 10.5)
1. Tingkat Perencanaan Strategis.
2. Tingkat Pengendalian Manajemen.
3. Tingkat Operasional.
JENIS-JENIS DSS
Jenis-jenis DSS menurut tingkat
kerumitan dan tingkat dukungan pemecahan masalahnya adalah sebagai berikut:
1. Mengambil elemen-elemen informasi.
2. Menaganalisis seluruh file.
3. Menyiapkan laporan dari berbagai file.
4. Memperkirakan dari akibat. keputusan
5. Mengusulkan. keputusan
6. Membuat keputusan
1. Mengambil elemen-elemen informasi.
2. Menaganalisis seluruh file.
3. Menyiapkan laporan dari berbagai file.
4. Memperkirakan dari akibat. keputusan
5. Mengusulkan. keputusan
6. Membuat keputusan
Adapun fokus utama konsep DSS adalah komputer harus digunakan untuk mendukung manajer tertentu membuat keputusan tertentu untuk memecahkan masalah tertentu. Model DSS terdiri dari:
1. Model matematika.
2. Database.
3. Perangkat lunak.
yang melukiskan beberapa komponen yang mendukung DSS, seperti: Hardware, Software, Data, Model, dan Interaktif para pemakainya.Menurut Herbert A. Simon keputusan berada pada suatu rangkaian kesatuan, dengan keputusan terprogram pada satu ujungnya dan keputusan tak terprogram pada ujung lainnya.
1. Keputusan Terprogram, bersifat berulang dan rutin sedemikian sehingga suatu prosedur pasti telah dibuat untuk menanganinya sehingga keputusan tersebut tidak perlu diperlakukan de novo (sbg sesuatu yg baru) tiap kali terjadi.
2. Keputusan Tidak Terprogram, bersifat baru, tidak terstruktur, dan jarang konsekuen. Tidak ada metode yg pasti utk menangani masalah ini belum pernah ada sebelumnya, atau karena sifat dan struktur persisnya tak terlihat atau rumit, atau karena begitu pentingnya sehingga memerlukan perlakuan yang sangat khusus.
Aplikasi DSS yang ditawarkan di pasar sangat beraneka ragam, dari yang paling sederhana (quick-hit DSS)sampai dengan yang sangat kompleks (institutional DSS). Quick-Hit DSS" biasanya ditujukan untuk para manajer yang baru belajar menggunakan DSS (sebagai pengembangan setelah jenis pelaporan yangdisediakan oleh MIS = Management Information System, satu level sistem di bawah DSS). Biasanya masalah yang dihadapi cukup sederhana (simple) dan dibutuhkan dengan segera penyelesaiannya.Misalnya untuk kebutuhan pelaporan (report) atau pencarian informasi (query). Sistem yang sama biasa pula dipergunakan untuk melakukan analisa sederhana. Contohnya adalah melihat dampak yang terjadi pada sebuah formulasi, apabila variabel-variabel atau parameter-parameternya diubah. Di dalam perusahaan, DSS jenis ini biasanya diimplementasikan dalam sebuah fungsi organisasi yang dapat berdiri sendiri (berdasarkan data yang dimiliki fungsi organisasi tersebut). Misalnya adalah DSS untuk menyusun anggaran tahunan, DSS untuk melakukan kenaikan gaji karyawan, DSS untuk menentukan besanya jam lembur karyawan, dan lain sebagainya.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Keputusan-keputusan dibuat untuk
memecahkan masalah. Dalam usaha memecahkan suatu masalah mungkin membuat banyak
keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu diikuti dalam
memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi dampak negatif, atau untuk
memanfaatkan kesempatan.
CARA PENGGUNAAN INFORMASI DARI DSS:
Pada dasarnya dua pengguna
informasi dari DSS oleh manajer, yaitu untuk mendefinisikan masalah dan
memecahkan masalah tersebut. Pendefinisian masalah adalah usaha definisi dari
pendekatan system. Ia juga berkaitan dengan fase intelegensi yang di kemukakan
oleh simon. Selanjutnya manjer menggunakan informasi untuk memecahkan masalah
yang telah diidentifikasi. Hal ini merupakan usaha pemecahan menurut
poendekatan sistim dan berkaitan denga fase disain dan pemilihan. Pada umumnya,
lapaoran berkala dan khusus digunakan terutama dalam usaha definisi, dan
simulasi dalam usaha pemecahanLaporan berkala dapat di rancang untuk
menidentifikasi masalah atau masalah yangkemungkinan besar akan muncul, manjer
juga melakukan query terhadap database untukmenemukan masalah atau mempelajari
lebih jauh lagi mengenai masalah yang telah di identifikasi. Simulasi dapat
juga membuka masalah yang tersembunyi, karna kelemahancenderung akan kelihatan
menonjol ketika operasi perusahaan diubah secara matematis.Laporan berkala dan
khusus dapat juga membantu manajer untuk memecahkan masalahdengan cara
mengidentifikasi keputusan alternative, mengevaluasi dan memilih alternative
tersebut, dan memberikan informasi lanjutan.
LAPORAN
1. Laporan berkala dan khusus
Laporan berkala atau periodic
report yaitu laporan yang dibuat menurut jadwal tertentu contohnya adalah
analis penjualan terhadap pelanggan perbulan dan laporankhusus atau special
report yaitu laporan yang di buat ketika laporan dibuat ketika sesuatu yang
tidak seperti biasanya terjadi contohnya laporan mengenai kecelakaan. Dalam
penggunaannya laporan berkala dan khusus bersifat lengkap atau ringkas.
2. Laporan lengkap dan ringkas
laporan lengakap atau detail report
yaitu laporan yang memberikan spesifikasimengenai setiap tindakan atau
transaksi dan baris yang mewakili tindakan atau transaksi disebut baris lengkap
atau detail line sedangkan laporan ringkas atau summary report yaitu laporan
yang menyertakan baris yang mewakili beberapa tindakan atau transaksi. Baris
laporan biasanya di cetak dalam beberapa ururtan tertentu, filed yang berada
dalam record data, yang disebut key filed atau control filed digunakan untuk
mengurutkan record sebelum laporan tersebut dicetak. Yang paling sering
digunakan ialah Ascending sequence (urutan naik) disini nilai filed control
terendah (no pelanggan 0001 atau nama Aardbverk) didaftar pertama kali, dan
nilai tertinggi (no 9999 atau zikmund) di daftar paling akhir.
Penjelasan Gambar MODEL DSS
Data dan informasi dimasukkan ke
dalam database dari lingkungan perusahaan. Database berisi data yang disediakan
oleh SIA. Isi database digunakan oleh tiga subsistem perangkat lunak.
- Perangkat Lunak Penulisan Laporan merupakan hasil periodik maupun khusus.
- Model Matematika menghasilkan informasi sebagai hasil dari simulasi yang melibatkan satu atau beberapa komponen dari sistem fisik perusahaan, atau berbagai aspek operasinya.
- Perangkat Lunak GDSS, memungkinkan beberapa pemecah masalah, bekerja sama sebagai satu kelompok, mencapai solusi.
SISTEM BERBASIS GRAFIK
Dalam merepresenasikan DSS agar
mudah dipergunakan dan dimengeri oleh user (dalam hal ini adalahmanajer
perusahaan), format grafik mutlak dipergunakan untuk melengkapi teks yang ada.
Contoh-contohmodel grafik yang populer dipergunakan adalah sebagai berikut:
1. Time Series Charts - untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;
2. Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;
3. Pie Charts - untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal;
4. Scattered Diagrams - untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel;
5. Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis;
6. Layouts - untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan dan kantor;
7. Hierarchy Charts - untuk menggambarkan struktur organisasi;
8. Sequence Charts - untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang tersetruktur (contohnya adalah diagram flowchart); dan
9. Motion Graphics - untuk memperlihat-kan perilaku dari variabel yang diamati denvan cara animasi
1. Time Series Charts - untuk melihat dampak sebuah variable terhadap waktu;
2. Bar Charts - untuk memperbandingkan kinerja beberapa entiti;
3. Pie Charts - untuk melihat komposisi atau persentasi suatu hal;
4. Scattered Diagrams - untuk menganalisa hubungan antara beberapa variabel;
5. Maps - untuk merepresentasikan data secara geografis;
6. Layouts - untuk menggambarkan lokasi barang secara fisik, seperti pada bangunan dan kantor;
7. Hierarchy Charts - untuk menggambarkan struktur organisasi;
8. Sequence Charts - untuk merepresentasikan sesuatu dengan logika yang tersetruktur (contohnya adalah diagram flowchart); dan
9. Motion Graphics - untuk memperlihat-kan perilaku dari variabel yang diamati denvan cara animasi
PENGERTIAN DAN DEFINISI ANTARA DSS DAN SYSTEM INFORMASI
DSS (Decision Support System)
DECISION SUPPORT SYSTEM
Pengertian
Decision Support System atau Sistem Penunjang Keputusan dapat didefinisikan sebagai sebuah system yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun memberikan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur.
Tujuan
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan tujuan DSS antara lain :
1. Membantu menjawab masalah semi terstruktur
2. Membantu Manajer dalam mengambil keputusan, bukan menggantikannya.
3. Manajer yang dibantu melingkupi top manajer sampai ke manajer lapangan.
4. Fokus pada keputusan yang efektif, bukan keputusan yang efisien.
Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan meliputi 4 tahapan yaitu ;
1. Tahap Intelligence
Dalam tahap ini pengambil keputusan mempelajari kenyataan yang sering terjadi sehingga dapat mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah yang sedang terjadi, biasanya dilakukan analisis berurutan dari system ke subsistem pembentuknya. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen Pernyataan Masalah.
2. Tahap Design
Dalam tahap ini pengambil keputusan menemukan, mengembangkan dan menganalisa semua pemecahan yang mungkin yaitu melalui pembuatan model yang bisa mewakili kondisi nyata masalah. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen Alternatif Solusi.
3. Tahap Choice
Dalam tahap ini pengambil keputusan memilih salah satu akternatif pemecahan yang dibuat pada tahap design yang dipandang sebagai aksi yan paling tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen solusi dan rencana implementasi.
4. Tahap Implementation
Dalam tahap ini pengambil keputusan menjalankan rangkaian aksi pemecahan yang dipilih di tahap choice. Implementasi yang sukses ditandai dengan terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai dengan tetap adanya masalah yang sedang dicoba untuk diatasi. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa laporan Pelaksanaan Solusi dan Hasilnya.
GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI
A. GAMBARAN SISTEM INFORMASI
Banyak aktivitas manusia yang berhubungan dengan sistem informasi. Tak hanya di negara-negara maju, di Indonesia pun sistem informasi telah banyak diterapkan dimana-mana, seperti di kantor, di pasar swalayan, di bandara, dan bahkan di rumah ketika pemakai bercengkerama dengan dunia internet. Entah disadari atau tidak, sistem informasi telah banyak membantu manusia.
B. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem Informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information Systems atau CBIS).
Dalam prakteknya, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa embel-embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting. Yang dimaksudkan dengan sistem informasi disini adalah sistem informasi yang berbasis komputer.
Sistem Informasi (SI) atau Information System (IS) yang menunjukkan sistem yang dapat menghasilkan informasi yang berguna.
DEFINISI SISTEM INFORMASI
Ada beragam definisi sistem informasi, sebagaimana tercantum di bawah ini.
Menurut Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Menurut Bodnar dan Hopwood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
Menurut Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990)
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.
Menurut Hall (2001)
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
Menurut Wilkinson (1992)
Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
C. TEKNOLOGI INFORMASI
Istilah teknologi informasi (Information Technology atau IT) mulai populer di akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya, istilah teknologi komputer atau pengolahan data elektronis atau PDE (Electronic Data Processing atau EDP) lebih dikenal.
Istilah teknologi informasi mulai banyak digunakan untuk menggantikan sistem informasi manajemen. Istilah teknologi informasi (TI) lebih berorientasi ke teknologi nya. Teknologi Informasi (TI) adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi,
Istilah Teknologi Sistem Informasi (TSI) atau Information Systems Technology (IST) juga menunjukkan ke teknologi yang digunakan oleh sistem informasi. Istilah teknologi sistem informasi mempunyai arti yang mirip dengan teknologi informasi (TI) atau information technology (IT).
Sistem komputer (Computer System) juga merupakan teknologi informasi yang digunakan di sistem informasi. Teknologi informasi dapat berupa teknologi apapun yang dapat menghasilkan informasi, termasuk teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Dengan demikian sistem komputer merupakan sub-sistem atau sistem bagian dari teknologi informasi.
DEFINISI TEKNOLOGI INFORMASI
Istilah teknologi sering kali rancu dengan istilah sistem informasi itu sendiri dan kadang menjadi bahan perdebatan. Ada yang menggunakan istilah teknologi informasi untuk menjabarkan sekumpulan sistem informasi, pemakai, dan manajemen (diulas oleh Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999). Pendapat ini menggambarkan teknologi dalam perspektif yang luas. Namun, kalau didasarkan pada definisi sistem informasi menurut Alter, teknologi informasi hanyalah bagian dari sistem informasi.
Contoh Teknologi Informasi
Mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (spreadsheet), dan peralatan komunikasi dan jaringan.
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI
Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia.
Contoh Hasil Penerapan Teknologi Informasi :
Pengambilan uang melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri), transaksi melalui Internet yang dikenal dengan e-commerce atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui fasilitas e-banking yang dapat dilakukan dari rumah, dll.
Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa :
• Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
• Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
• Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi di bidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas, dan tanggapan.
Kecenderungan Teknologi Informasi Terhadap Sistem Informasi
Alter (1992) mengemukakan berbagai kecenderungan teknologi yang berkaitan dengan sistem informasi, yaitu :
• Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronik.
• Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak.
• Portabilitas peralatan-peralatan elektronis semakin meningkat.
• Konektivitas meningkat.
• Kemudahan pemakaian meningkat.
• Ketidakmampuan mengotomasikan logika masih berlanjut
DSS (Decision Support System)
DECISION SUPPORT SYSTEM
Pengertian
Decision Support System atau Sistem Penunjang Keputusan dapat didefinisikan sebagai sebuah system yang mampu memberikan kemampuan baik kemampuan pemecahan masalah maupun memberikan pengkomunikasian untuk masalah semi terstruktur.
Tujuan
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan tujuan DSS antara lain :
1. Membantu menjawab masalah semi terstruktur
2. Membantu Manajer dalam mengambil keputusan, bukan menggantikannya.
3. Manajer yang dibantu melingkupi top manajer sampai ke manajer lapangan.
4. Fokus pada keputusan yang efektif, bukan keputusan yang efisien.
Proses Pengambilan Keputusan
Proses pengambilan keputusan meliputi 4 tahapan yaitu ;
1. Tahap Intelligence
Dalam tahap ini pengambil keputusan mempelajari kenyataan yang sering terjadi sehingga dapat mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah yang sedang terjadi, biasanya dilakukan analisis berurutan dari system ke subsistem pembentuknya. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen Pernyataan Masalah.
2. Tahap Design
Dalam tahap ini pengambil keputusan menemukan, mengembangkan dan menganalisa semua pemecahan yang mungkin yaitu melalui pembuatan model yang bisa mewakili kondisi nyata masalah. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen Alternatif Solusi.
3. Tahap Choice
Dalam tahap ini pengambil keputusan memilih salah satu akternatif pemecahan yang dibuat pada tahap design yang dipandang sebagai aksi yan paling tepat untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa dokumen solusi dan rencana implementasi.
4. Tahap Implementation
Dalam tahap ini pengambil keputusan menjalankan rangkaian aksi pemecahan yang dipilih di tahap choice. Implementasi yang sukses ditandai dengan terjawabnya masalah yang dihadapi, sementara kegagalan ditandai dengan tetap adanya masalah yang sedang dicoba untuk diatasi. Dari tahap ini didapatkan keluaran berupa laporan Pelaksanaan Solusi dan Hasilnya.
GAMBARAN UMUM SISTEM INFORMASI DAN TEKNOLOGI INFORMASI
A. GAMBARAN SISTEM INFORMASI
Banyak aktivitas manusia yang berhubungan dengan sistem informasi. Tak hanya di negara-negara maju, di Indonesia pun sistem informasi telah banyak diterapkan dimana-mana, seperti di kantor, di pasar swalayan, di bandara, dan bahkan di rumah ketika pemakai bercengkerama dengan dunia internet. Entah disadari atau tidak, sistem informasi telah banyak membantu manusia.
B. PENGERTIAN SISTEM INFORMASI
Sesungguhnya yang dimaksud dengan sistem informasi tidak harus melibatkan komputer. Sistem Informasi yang menggunakan komputer biasa disebut sistem informasi berbasis komputer (Computer-Based Information Systems atau CBIS).
Dalam prakteknya, istilah sistem informasi lebih sering dipakai tanpa embel-embel berbasis komputer walaupun dalam kenyataannya komputer merupakan bagian yang penting. Yang dimaksudkan dengan sistem informasi disini adalah sistem informasi yang berbasis komputer.
Sistem Informasi (SI) atau Information System (IS) yang menunjukkan sistem yang dapat menghasilkan informasi yang berguna.
DEFINISI SISTEM INFORMASI
Ada beragam definisi sistem informasi, sebagaimana tercantum di bawah ini.
Menurut Alter (1992)
Sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan dalam sebuah organisasi.
Menurut Bodnar dan Hopwood (1993)
Sistem informasi adalah kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna.
Menurut Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990)
Sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada pemakai.
Menurut Hall (2001)
Sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal dimana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
Menurut Turban, McLean, dan Wetherbe (1999)
Sebuah sistem informasi mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan menyebarkan informasi untuk tujuan yang spesifik.
Menurut Wilkinson (1992)
Sistem informasi adalah kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia, komputer) untuk mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi mencakup sejumlah komponen (manusia, komputer, teknologi informasi, dan prosedur kerja), ada sesuatu yang diproses (data menjadi informasi), dan dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran atau tujuan.
C. TEKNOLOGI INFORMASI
Istilah teknologi informasi (Information Technology atau IT) mulai populer di akhir dekade 70-an. Pada masa sebelumnya, istilah teknologi komputer atau pengolahan data elektronis atau PDE (Electronic Data Processing atau EDP) lebih dikenal.
Istilah teknologi informasi mulai banyak digunakan untuk menggantikan sistem informasi manajemen. Istilah teknologi informasi (TI) lebih berorientasi ke teknologi nya. Teknologi Informasi (TI) adalah sub-sistem atau sistem bagian dari sistem informasi,
Istilah Teknologi Sistem Informasi (TSI) atau Information Systems Technology (IST) juga menunjukkan ke teknologi yang digunakan oleh sistem informasi. Istilah teknologi sistem informasi mempunyai arti yang mirip dengan teknologi informasi (TI) atau information technology (IT).
Sistem komputer (Computer System) juga merupakan teknologi informasi yang digunakan di sistem informasi. Teknologi informasi dapat berupa teknologi apapun yang dapat menghasilkan informasi, termasuk teknologi komputer dan teknologi telekomunikasi. Dengan demikian sistem komputer merupakan sub-sistem atau sistem bagian dari teknologi informasi.
DEFINISI TEKNOLOGI INFORMASI
Istilah teknologi sering kali rancu dengan istilah sistem informasi itu sendiri dan kadang menjadi bahan perdebatan. Ada yang menggunakan istilah teknologi informasi untuk menjabarkan sekumpulan sistem informasi, pemakai, dan manajemen (diulas oleh Turban, McLean, dan Wetherbe, 1999). Pendapat ini menggambarkan teknologi dalam perspektif yang luas. Namun, kalau didasarkan pada definisi sistem informasi menurut Alter, teknologi informasi hanyalah bagian dari sistem informasi.
Contoh Teknologi Informasi
Mikrokomputer, komputer mainframe, pembaca barcode, perangkat lunak pemroses transaksi, perangkat lunak lembar kerja (spreadsheet), dan peralatan komunikasi dan jaringan.
PERANAN TEKNOLOGI INFORMASI
Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Teknologi informasi telah menjadi fasilitator utama bagi kegiatan-kegiatan bisnis, memberikan andil besar terhadap perubahan-perubahan yang mendasar pada struktur, operasi, dan manajemen organisasi. Berkat teknologi ini, berbagai kemudahan dapat dirasakan oleh manusia.
Contoh Hasil Penerapan Teknologi Informasi :
Pengambilan uang melalui ATM (Anjungan Tunai Mandiri), transaksi melalui Internet yang dikenal dengan e-commerce atau perdagangan elektronik, transfer uang melalui fasilitas e-banking yang dapat dilakukan dari rumah, dll.
Secara garis besar, dapat dikatakan bahwa :
• Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan otomasi terhadap suatu tugas atau proses.
• Teknologi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.
• Teknologi informasi berperan dalam restrukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.
Banyak perusahaan yang berani melakukan investasi yang sangat tinggi di bidang teknologi informasi. Alasan yang paling umum adalah adanya kebutuhan untuk mempertahankan dan meningkatkan posisi kompetitif, mengurangi biaya, meningkatkan fleksibilitas, dan tanggapan.
Kecenderungan Teknologi Informasi Terhadap Sistem Informasi
Alter (1992) mengemukakan berbagai kecenderungan teknologi yang berkaitan dengan sistem informasi, yaitu :
• Peningkatan kecepatan dan kapasitas komponen-komponen elektronik.
• Ketersediaan informasi dalam bentuk digital semakin banyak.
• Portabilitas peralatan-peralatan elektronis semakin meningkat.
• Konektivitas meningkat.
• Kemudahan pemakaian meningkat.
• Ketidakmampuan mengotomasikan logika masih berlanjut
Publish
on
June
28th, 2011
Sistem pendukung keputusan (Inggris: decision support systems disingkat DSS) adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan (manajemen pengetahuan)) yang dipakai untuk
mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Dapat juga dikatakan
sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil
keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik.
Menurut Moore and Chang,
SPK dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis ad
hoc data, dan pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi
perencanaan masa depan, dan digunakan pada saat-saat yang tidak biasa.
.Tahapan SPK:
·
Definisi masalah
·
Pengumpulan data atau elemen informasi yang relevan
·
pengolahan data menjadi informasi baik dalam bentuk laporan grafik
maupun tulisan
·
menentukan alternatif – alternatif solusi (bisa dalam persentase)
Tujuan dari SPK:
·
Membantu menyelesaikan masalah semi-terstruktur
·
Mendukung manajer dalam mengambil keputusan
·
Meningkatkan efektifitas bukan efisiensi pengambilan keputusan
Sistem Pendukung Keputusan
diharapkan dapat membantu seorang manajer dalam meningkatkan kinerjanya dalam
mengambil suatu keputusan. Adapun tahap – tahap dalam mengambil keputusan
telah dijelaskan dalam buku Herbert A. Simon, dimana tahapan tersebut terbagi
menjadi tiga, yaitu kegiatan intelijen, kegiatan merancang, kegiatan memilih
dan menelaah, seperti terlihat pada gambar dibawah ini :
Ketiga tahapan saling berinteraksi dan mengadakan umpan balik
yang saling mendukung dala prosesnya.Umpan balik dilakukan untuk menentukan
beberapa alternatif lainnya jika Decision Maker tidak puas pada hasil yang didapat.
Intellijen
Merupakan kondisi tahapan
pola fikir.Untuk melakukan hal ini diperukan sebuah informasi dimana hal ini
didapat dari kondisi internal maupun eksternal. Hal – hal ini akan
berpengaruh terhadap keputusan pendukung bagi manajerial karena terdapat
kejelasan sumber yang dapat diidentifikasi dengan nilai keputusan yang amat
potensial.
Merancang
Hal ini merupakan bagian
untuk menemukan, mengembankan dan menganalisa berbagai tindakan alternative
yang mungkin guna dilakukan guna evaluasi terhadap serangkaian kegiatan.
Memilih dan Menelaah
Hal ini berhubungan
langsung dengan langkah-langkah dari pendekatan sistem. Intelijen bergerak dari
tingkat sistem ke sub sistem dan menganalisa bagian – bagian sistem secara
berurutan. Dari sinilah akan dipilih solusi terbaik dan berusaha menerapkannya
dengan tindakan lanjut.
Tiga Tingkat Struktur
Masalah yang sering dihadapi Manajer, yaitu :
1. Terstruktur :Masalah ini merupakan suatu masalah yang
memiliki struktur pada tiga tahapan simon. Jadi, masalah dapat dibuat algoritma
atau aturan keputusan identifikasi masalah sehingga dapat memunculkan solusi
alternatif.
2. Semi struktur
: Masalah ini merupakan suatu masalah yang memiliki struktur hanya pada
satu atau dua tahapan simon.
3. Tidak
Terstruktur : Masalah ini merupakan suatu masalah yang sama sekali tidak
memiliki struktur tiga tahap simon.
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar