Permasalahan Sosial di Kota-Kota
Besar di Indonesia dan Jalan Keluarnya (Kemiskinan dan Kriminalitas)
NAMA : DESI
SRIWAHYUNI L.N
KELAS : 5KA36
NPM :
19112303
1. Kemiskinan
di kota besar di Indonesia
Penyebab
terjadinya kemiskinan perlu kita ketahui karena tingkat kemiskinan setiap tahun
selalu bertambah di setiap Negara. Keadaan seperti ini akan lebih terlihat jika
berkunjung ke kota-kota besar. Apalagi, di kota-kota besar Indonesia. Di daerah
bantaran sungai, bahkan di pantai pun tidak lepas dari pemukiman-pemukiman
kumuh. Tentu penghuni pemukiman tersebut adalah masyarakat yang tergolong
sebagai warga kjurang mampu.
Penyebab kemiskinan
Pertambahan jumlah angka kemiskinan
tentu akan menamnbah beban pemerintahan untuk segera mengentas kehidupan masyarakat
yang kurang mampu. Berulang kali, pemerintah melakukan program pengentasan
kemiskinana, seperti membagikan dana untuk warga kurang mampu. Namun, program
ini juga tidak mendatangkan buah manis.
Salah satu penyebab kemiskinan yang
terjadi di Negara-negara berkembang adalah semakin bertambahnhya jumlah
pengangguran. Jika lebih banyak pengangguran dari pada masyarakat yang bekerja
tentu akan menyulitkan sebuah bangsa untuk berkembang.
Pertumbuhan penduduk yang padat dengan tidak disertai
lapangan pekerjaan yang memadai akan menambah masalah baru. Dengan ,araknya
pengangguran, masyarakat akan kehilangan kreativitasnya seiring dengan
berjalannya waktu.
Selain itu, pendidikan yang rendah
juga menjadi pemicu terbentuknya kemiskinan. Masyarakat yang berpendidikan
rendah akan kalah jika dibandingkan dengan masyarakat yang berpendidikan
tinggi. Perusahaan-perusahaan juga lebih menyukai memperkerjakan karyawan yang
memiliki pendidikan dan terampil, sehingga perusahaan pun akan memperoleh hasil
yang seimbang.
Faktor alam pun turut menjadi factor
penyebab kemiskinan. Misalnya, telah terjadi bencana alam tanah longsor hebat
di suatu desa. Sebagian rumah dan harta ludes tertimbun tanah menyebabkan
kerugian yang sangan besar bagi korban. Karena korban tidak mempunyai harta
benda lagi, maka korban tidak bias mencukupi kehidupan sehari-hari.
Penanggulangan kemiskinan
Hal yang sekiranya dapat
menangulangi kemiskinan adalah pemerintah memberikan pendidikan yang layak
kepada masyarakat. Setidaknya, pemerintah membangun lembaga untuk menambah
keterampilan bagi masyarakat berpendidikan rendah. Bantuan dana memang akan
membantu, tapi itu hanya bersifat sementara saja. Begitu dana yang diberikan
sudah habis, maka masyarakat akan meminta lagi.
Untuk masyarakat sendiri harus mau berusaha untuk lebih baik
lagi jangan hanya berpaku tangan. Jika tidak mendapatkan pekerjaan.
2. Politik dan Kemiskinan di Indonesia
Kemiskinan adalah sebuah topik yang
dibicarakan hampir diseluruh dunia. kemiskinan adalah keadaan
dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan,
pakaian , tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global.
Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara
yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi
memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.
Pembangunan di Indonesia saat ini telah membawa banyak
perubahan dalam berbagai aspek di masyarakat, baik pada kawasan pedesaan maupun
perkotaan. Perubahan tersebut membawa dampak tidak hanya terhadap lingkungan
fisik, tapi juga sistem nilai dalam tatanan kehidupan sosial bermasyarakat.
Namun sayangnya perubahan yang diciptakan oleh pembangunan membawa dampak yang
menyertainya sangat mengerikan dan kompleks, karena ternyata telah melahirkan
keterbelakangan dan kemiskinan dalam masyarakat.
Masalah kemiskinan adalah masalah yang kompleks dan global.
Di indonesia masalah kemiskinan seperti tak kunjung usai. Masih banyak kita
dapati para pengemis dan gelandangan berkeliaran tidak hanya di pedesaan bahkan
di kota-kota besar seperti jakarta pun pemandangan seperti ini menjadi tontonan
setiap hari. Kini di indonesia jerat kemiskinan semakin parah. Kemiskinan bukan
semata –mata persoalan ekonomi melainkan kemiskinan kultural dan struktural.
Dampak
kemiskinan
Dampak kemiskinan terhadap masyarakat umumnya begitu banyak
dan kompleks, diantaranya:
1.
Penganguran
2.
Kekerasan
3.
Pendidikan
4.
Kesehatan
5.
Upaya pengetasan kemiskinan di
indonesia
Seperti telah disinggung di atas bahwa kemiskinan merupakan
suatu masalah yang kompleks yang tak terpisahkan dari pembangunan mekanisme
sosial, ekonomi dan politik yang berlaku. Ole karena itu setiap upaya
pengetasan kemiskinan secara tuntas menuntut peninjauan sampai keakar masalah,
jadi, memang tak ada jalan pintas untuk mengetaskan masalah kemiskinan ini.
Penanggulanganya tidak bisa secara tergesa-gesa.
Komitmen pemerintah untuk mengetaskan kemiskinan tercantum
dalam rencana pembangunan jangka menengah yang disusun berdasarkan strategi
nasional penanggulangan kemiskinan(SNPK). Disamping turut menandatangani tujuan
pembangunan milenium, dalam RPJM-nya pemerintah telah menyusun tujuan-tujuan
pokok dalam mengetaskan kemiskinan. Termasuk target ambisius dalam mengurangi
angka kemiskinan.
Ada tiga ciri kemiskinan yang menonjol di indonesia.
Pertama, banyak rumah tangga yang berada disekitar garis kemiskinan nasional,
yang setara dengan PPPAS$1,55-per hari, sehingga banyak penduduk yang meskipun
tidak tergolong miskin tetapi rentan terhadap kemiskinan. Kedua, ukuran
kemiskinan didasarkan pada pendapatan sehingga tidak mengambarkan batas
kemiskinan yang sebenarnya. Banyak orang yang tidak tergolong miskin dari segi
pendapatan dapat dikatagorikan sebagai miskin atas dasar kurangnya akses
terhadap pelayanan dasar serta rendahnya indikator-indikator pembangunan
pembangunan manusia. Ketiga, mengingat sangat luas dan beragamnya wilayah
indonesia, perbedaan antar daerah merupakan ciri mendasar dari kemiskinan di
indonesia.
Tiga cara untuk membantu mengankat diri dari kemiskinan
adalah melalui pertumbuhan ekonomi, layanan masyarakat dan pengeluaran
pemerintah. Masing-masing cara tersebut menangani minimal satu dari tiga ciri
utama kemiskinan di indonesia, yaitu: kerentanan, sifat multy dimensi dan
keragaman antar daerah .
Dengan kata lain, strategi dari pengentasan yang efektif
bagi indonesia terdiri dari tiga komponen:
1.
Membuat pertumbuhan ekonomi
bermanfaat bagi rakyat miskin.
2.
Membuat layanan sosial bermanfaat
bagi rakyat miskin.
3.
Membuat pengeluaran pemerintah
bermanfaat bagi rakyat miskin.
Kesimpulan :
Banyak program yang dilakukan oleh
pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan di Indonesia tetapi hasilnya belum
memuaskan, tidak sesuai apa yang telah diharapkan oleh masyarakat. Masih
banyaknya pengangguran yang sulit mendapatkan pekerjaan. Itu menjadi salah satu
sebab meningkatnya angka kemiskinan.
Diharapkan pemerintah dapat bekerja
lebih keras untuk dapat mengurangi kemiskinan di Indonesia dan masyarakatpun
dapat bekerja sama dengan pemerintah untuk program selanjutnya.
3.
Kriminalitas
Di Kota Besar Di Indonesia
Kejahatan atau kriminalitas di kota-kota besar sudah menjadi
permasalahan sosial yang membuat semua warga yang tinggal atau menetap menjadi
resah, karena tingkat kriminalitas yang terus meningkat setiap tahunnya yang
juga dapat terkena pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja. Sebagai contoh
kejahatan yang terjadi di ibukota Jakarta, kejahatan yang banyak terjadi adalah
kasus pencurian motor dan kasus pencurian yang bersifat kekerasan. Berdasarkan
operasi Sikat Jaya yang dilaksanakan oleh Polda Metro Jaya pada bulan November
2009 di 14 wilayah, telah diungkap 199 kasus yang terdiri dari 35 kasus
pemerasan, 17 kasus penjambretan, 24 kasus perjudian, 99 kasus pencurian, dan
24 kasus kejahatan lain. Dengan data di atas ini dapat diperkirakan bahwa
kriminalitas di kota Jakarta tinggi, maka kepolisian harus lebih waspada dan
meningkatkan penjagaan agar semua warga yang menetap atau tinggal di Jakarta
dapat hidup nyaman dan tentram dengan rasa yang aman di lingkungannya.
Faktor Penyebab Kriminalitas
·
Tingkat pengangguran yang
tinggi membuat orang-orang tidak dapat memenuhi kebutuhan akan kehidupannya,
sehingga sering kali orang tersebut mencari jalan pintas agar dapat memenuhi
kebutuhan hidupnya. Contohnya dengan mencuri, memeras, bahkan membunuh. Ini hal
yang harus diperhatikan oleh pemerintah, karena dengan banyaknya pengangguran
maka tingkat kriminalitas juga akan terus meningkat.
·
Kurangnya lapangan pekerjaan
membuat tingkat kriminal juga meningkat, karena dengan kurangnya lapangan
pekerjaan maka akan menciptakan pengangguran yang banyak. Kurangnya lapangan
pekerjaan harus lebih diperhatikan, dan lapangan pekerjaan juga harus dapat
mendukung para pekerja untuk dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.
·
Pemahaman tentang keagamaan
masih kurang diterapkan, karena dengan kurangnya pemahaman maka sering kali
orang-orang tidak kuat akan cobaan yang diberikan kepadanya. Sehingga saat
orang tersebut tidak dapat mencukupi ekonominya, maka orang tersebut melakukan
hal-hal yang tidak seharusnya dilakukan dan melanggar ajaran agama.
·
Pergaulan yang tidak sesuai
dengan norma-norma kadang membuat perilaku orang tersebut dapat melakukan
tindakan kriminalitas, sehingga pendidikan tentang pergaulan dilingkungan harus
lebih diperhatikan agar tidak melakukan hal-hal yang tidak sesuai atau tercela.
·
Kemiskinan yang dialami oleh
rakyat kecil kadang membuat mereka berfikir untuk melakukan tindakan
kriminalitas, karena orang-orang tersebut tidak dapat mencukupi kebutuhannya.
Dengan tingkat kemiskinan yang terus meningkat, maka akan semakin banyak pula
tindakan-tindakan kriminalitas yang meresahkan warga.
Dampak Dari Tindakan Kriminal dan Kekerasan
Setiap perbuatan pasti memiliki dampak dari perbuatannya. Termasuk juga dalam
tindakan kriminal dan kekerasan yang pasti akan berdampak negatif seperti
:
·
Merugikan pihak lain baik material
maupun non material
·
Merugikan masyarakat secara
keseluruhan
·
Merugikan Negara
·
Menggangu stabilitas keamanan
masyarakat
·
Mangakibatkan trauma kepada para
korban
Penanganan Kriminalitas Untuk Ke Depan
·
Pemerintah harus lebih prihatin
terhadap para pengangguran, dengan memberikan mereka pekerjaan yang sesuai
dengan keahlian dan kompentesinya. Dengan memberikan mereka lapangan pekerjaan
yang sesuai dengan keahliannya, maka tingkat kriminalitas di kota-kota dapat
teratasi dan mereka akan bersungguh-sungguh karena itu pekerjaan yang sesuai
dengan keahlian mereka.
·
Pemerintah dan para pengusaha
harus dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang sesuai, sehingga dapat
menampung para pengangguran yang masih membutuhkan pekerjaan. Dengan banyaknya
lapangan pekerjaan yang diciptakan maka pengangguran akan semakin berkurang dan
tingkat kriminalitas dapat teratasi.
·
Pemahaman akan keagamaan harus
lebih diperhatikan oleh setiap orang, dengan tingkat keagamaan yang baik maka
orang tersebut dapat mengendalikan dirinya terhadap cobaan yang diterima
sehingga orang tersebut dapat hidup sesuai dengan ajaran yang diajarkan di
agamanya. Pendidikan agama memang sangat penting untuk menjaga sikap hidup yang
baik, dan dapat mengatasi diri terhadap hal-hal yang menjurus kepada
kriminalitas.
·
Setiap orang harus menjaga diri
dari pergaulan yang tidak baik, sehingga orang tersebut dapat hidup teratur.
Dengan pergaulan yang tidak baik kadang membuat perilaku orang berubah, dan
membuat mereka akan dianggap orang-orang yang suka bertindak kriminal. Maka
dalam bergaul, setiap orang harus dapat menentukan mana pergaulan yang baik dan
mana pergaulan yang akan membawa keburukan.
·
Besarnya angka kemiskinan
kadang berpengaruh dengan tingkat kriminalitas yang tinggi pula, maka
pemerintah harus dapat mengendalikan angka kemiskinan agar dapat mengatasi
angka kriminalitas. Dengan hidup dibawah taraf kecukupan, maka setiap orang
kadang berfikir untuk mengambil jalan pintas yang cepat untuk dapat mencukupi
kehidupannya. Jadi pemerintah harus tanggap terhadap permasalahan kemiskinan
yang terjadi, supaya tingkat kriminalitas dapat teratasi dengan baik.
Masalah-masalah Kependudukan Di Kota Besar
Masyarakat yang tinggal atau mendiami suatu wilayah tertentu
disebut penduduk. Jumlah penduduk yang mendiami suatu wilayah menentukan padat
tidaknya di wilayah tersebut. Kita akan membahas beberapa masalah kependudukan
yang terjadi di negara kita. Masalah-masalah kependudukan yang terjadi di
Indonesia antara lain persebaran penduduk yang tidak merata, jumlah penduduk
yang begitu besar, pertumbuhan penduduk yang tinggi, rendahnya kualitas
penduduk, rendahnya pendapatan per kapita, tingginya tingkat ketergantungan,
dan kepadatan penduduk.
·
Persebaran penduduk yang tidak
merata
Wilayah negara kita sangat luas. Penduduk yang tinggal di
wilayah negara kita tidak merata. Ada daerah yang sangat padat, namun ada juga
daerah yang sangat jarang penduduknya. Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta
sangat padat. Menurut sensus tahun 2000, setiap satu kilometer persegi didiami
lebih dari dua belas ribu orang. Ini sangat berbeda dengan Provinsi Kalimantan
Barat. Di sana hanya ada 27 orang yang mendiami wilayah seluas satu kilometer
persegi.
·
Jumlah penduduk yang begitu besar
Jumlah penduduk Indonesia sangat banyak. Indonesia menduduki
urutan keempat negara terbanyak jumlah penduduk setelah Cina, India, dan
Amerika Serikat. Jumlah penduduk Indonesia berdasarkan sensus penduduk tahun
2000 adalah 205,8 juta jiwa.
·
Pertumbuhan penduduk yang tinggi
Jumlah penduduk Indonesia sudah sangat banyak. Jumlah ini
akan terus bertambah karena pertumbuhan jumlah penduduk juga tinggi. Hal ini disebabkan
oleh angka kelahiran lebih tinggi dibandingkan dengan angka kematian.
·
Kualitas penduduk rendah
Indonesia memiliki tingkat pendidikan yang rendah. Ini
mempengaruhi kualitas atau mutu penduduk Indonesia. Masyarakat Indonesia kurang
memiliki keahlian dan keterampilan dalam bekerja. Akibatnya, masyarakat
mengalami kesulitan mendapatkan pekerjaan yang bagus.
·
Rendahnya pendapatan per kapita
Pendapatan per kapita artinya rata-rata pendapatan penduduk
setiap tahun. Pendapatan per kapita penduduk Indonesia masih rendah. Remdahnya
pendapatan per kapita rendah berkaitan erat dengan banyaknya masyarakat miskin.
·
Tingginya tingkat ketergantungan
Penduduk yang tidak tidak bekerja disebut penduduk yang
tidak produktif. Biasanya penduduk yang tidak bekerja adalah yang telah berusia
lanjut atau masih anak-anak dan remaja. Mereka ini disebut usia nonproduktif.
Penduduk nonproduktif menggantungkan hidupnya pada penduduk produktif
(bekerja). Karena usia nonproduktif tinggi, maka tingkat ketergantungan di
Indonesia cukup tinggi.
·
Kepadatan penduduk
Beberapa kota besar di Indonesia sangat padat. Tingginya
kepadatan penduduk menyebabkan masalah-masalah sosial seperti pengangguran,
kemiskinan, rendahnya pelayanan kesehatan, meningkatnya tindak kejahatan,
pemukiman kumuh, lingkungan tempat tinggal yang tidak sehat, dan sebagainya.
Pemerintah terus berupaya mengatasi masalah-masalah
kependudukan di atas. Upaya yang sudah dijalankan pemerintah antara lain
sebagai berikut.
1. Menekan laju pertumbuhan penduduk melalui program
keluarga berencana.
2. Melaksanakan program transmigrasi.
3. Meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kesehatan.
4. Membuka lapangan kerja sebanyak mungkin, dan sebagainya.
Sumber :